PortalLombok.com – Viral ada usaha jasa sewa pacar di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang membuat geger, karena dikhawatirkan ada unsur prositusi.
Usaha jasa sewa pacar dipromosikan via akun media sosial instagram yang akan memberikan pelayanan dan tersedia baik secara online dan ofline.
Usaha jasa sewa pacar di Kota Mataram yang beredar di media sosial dianggap meresahkan karena dikhawtirkan menjadi media prositusi.
Bisnis baru jasa sewa pacar di Kota Mataram, kini menjadi viral yang menawarkan tarif yang berbeda sesuai dengan permintaan baik secara online maupun offline.
Khusus online tarifnya mulai berkisar sekitar Rp 30.000 – Rp 45.000 per jam, bisa untuk video call sampai kirim foto.
Sementara offline tarifnya mulai rp 125 ribu sampai Rp 350 ribu, bisa ajak jalan, makan bareng sampai nemenin ke kondangan.
Baca juga : Sisi Lain MXGP Lombok, Ingin Nonton Gratis Balap Motor Warga Kota Mataram Rela Panjat Pohon
Menurt ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram, bisnis sewa pacar yang kini dipromosikan lewat media sosial sangat meresahkan dan mengkhawatirkan, karena sangat memungkinkan terjadinya prositusi.
“Itu menawarkan jasa menjadi pacar sementara baik offline maupun online. Cuma itu rawan kalau sampai disalahgunakan,” ungkap Joko Jumadi, dikutip dari postingan instagram @cretivox, Sabtu 15 Juli 2023.
“Jangan-jangan bisnis tersebut mengarah kepada prositusi,” ungkapnya menambahkan.
Lembaga Perlindungan Anak (LPA Kota Mataram) mengkhawatirkan bisnis baru jasa sewa pacar, pasalnya media sosial pertemanan saja kini telah banyak dislahgunakan untuk prositusi, terlebih ini adalah usaha jasa sewa pacar.
“Saya mengkhawatirkan dampak di belakang bisnis tersebut bisa jadi media pertemanan saja bisa disalahgunakan prositusi, apalagi ini (jasa sewa pacar), bisa jadi ke arah sana (prositusi) nantinya,” tambahnya.
Pihaknya mengaku usaha ini ilegal, meski tidak dapat ditindak secara hukum pidana namun bisnis ini berebnturan dengan sosial budaya dari masyarakat untuk jasa sewa pacar yang kini viral di media sosial.
“Dari sisi hukum formal memang tidak ada tindak pidana namun secara sosial budaya di masyarakat mungkin ada sesuatu yang belum bisa diterima,” terangnya lagi.
Baca juga : Ludes! Gudang Plastik Di Mataram Terbakar Habis, Kerugian Capai 3,5 Miliar Rupiah, Ini Kronologi Lengkapnya
Joko Jumadi juga menerangkan jika bisnis jasa sewa pacar ini terus ada maka banyak dampak yang terjadi, seperti halnya jika pria atau wanita yang menjadi afiliator atau pemberi layanan sewa pacar tersebut berada di posisi yang rentan, dikhawatirkan yang menyewa jasa mereka justru berasal dari sesama jenis yang memiliki kelainan seksual atau hal-hal lain yang berbahaya bagi keselamatan.***
(PL-01)
Sumber: Instagram.com/@cretivox
