PortalLombok.com – Lahan pertanian Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai menyempit, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun NTB) atur strategis tingkatkan produktivitas lahan.
Semakin tingginya pembangunnan di NTB mengabikabtkan lahan pertanian di Nusa Tenggara Barat mulai menyusut, atau menyempit.
Hal ini tentunya dikhawatirkan akan berimbas pada produktivitas pertanian seiring dengan menyusutnya lahan pertanian.
Guna mempertahankan produktivitas pertanian ditengah makin menyempitnya lahan pertanian produktif di wilayah NTB, Distanbun NTB terus mengatur strategi guna meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
Salah satu upaya yang dilakukan Distanbun NTB guna meningkatkan produktivitas hasil lahan pertanian diantaranya dengan meningkatkan pemanfaatan lahan pertanian.
Baca juga : Semakin Sempit! Lahan Pertanian Produktif Di NTB Menyusut, Distanbun Sebut Alasannya
“Dengan makin menyusutnya lahan pertanian kita, salah satu strategi yang kita lakukan adalah dengan meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Yang tadinya hanya satu kali panen, bisa jadi dua, tiga, empat kali panen,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, H. Fathul Gani saat di wawancara wartawan di Mataram, Rabu, 24 Mei 2023.
Namun demikian dikatakan, tidak semua lahan pertanian bisa dilakukan peningkatan masa tanam. Hanya areal pertanian dengan pengairan yang bagus saja, memiliki irigasi tersier premier maupun tersier sekunder.
“Kalau yang memiliki pengairan dari curah hujan saja ga mungkin kita paksakan tanam lebih dari satu kali,” ujarnya menambahkan.
Produksi pertanian NTB pada Tahun 2023 di Triwulan pertama ini mencapai 629 ribu ton. Jumlah ini meningkat dari triwulan pertama pada tahun 2022 lalu yang sebesar 546 ribu ton.
“Ada peningkatan 83 ribu ton,” tuturnya.
Baca juga : NTB Tolak Beras Impor, Kadis Pertanian: Kita Surplus!
Fathul Gani juga yakin dan optimis, Provinsi NTB dapat mencapai target 1,35 juta ton produksi pertanian.
“Alhamdulillah saya optimis kita bisa mencapai target 1,35 juta ton kalau melihat cuaca yang sangat bersahabat di NTB ditengah fenomena lalina dan iklim kemarau ini,” optimisnya.***
(RV)