PortalLombok.com – Tanggapi aksi protes Undang Undang Cipta Kerja, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (DPRD NTB) akui sudah dua kali bersurat ke Pemerintah Pusat.
Aksi demo protes penolakan UU Cipta Kerja masih dilakukan aliansi mahasiswa NTB dan meminta DPRD NTB bertindak dan ikut untuk menolak.
Polemik terkait UU Cipta Kerja masih menjadi permasalahan, pasalnya peraturan ini dianggap sangat merugikan khususnya bagi pekerja.
Aksi demo yang terjadi di depan gedung DPRD NTB tolak UU Cipta Kerja ditemui langsung oleh Ketua DPRD NTB bersama Anggota Komisi I DPRD NTB Najamuddin, pada Kamis 4 Mei 2023.
Baca juga : Silahkan Daftar! KPU NTB Buka Pendaftaran Bacaleg DPD RI Perwakilan NTB dan DPRD NTB, Catat Jadwalnya
Ketua DPRD NTB Hj Baiq Isvie Rupaeda merespon tuntutan para pendemo termasuk terkait undang undang cipta kerja dan menyatakan di depan para pendemo, mengenai hal ini bahwa dirinya selaku Ketua DPRD NTB telah bersurat bahkan dua kali kepada DPR RI dan sekterariat negara guna menolak UU cipta kerja.
“Itu menjadi urusan pemerintah pusat, dan kamipun telah bersurat kepada pemerintah pusat mengenai uu cipta kerja namun hingga saat ini belum ada balasan” tutur isvie, Kamis 4 Mei 2023.
Selain itu juga, Ketua DPRD NTB cepat tanggap merespon berbagai tuntutan aliansi mahasiswa Ntb,dengan segera melakukan pengecekan segera beberapa tuntutan juga akan segera melakukan koordinasi lanjutan.
Baca juga : Jangan Sampai Terlewat, Bawaslu NTB Peringatkan KPU Cermati DPS, Berikan 2 Catatan
Aksi demo di lakukan oleh aliansi rakyat NTB menggugat dengan masa sekitar 250 orang, memiliki tuntutan di antaranya uu cipta kerja, usus tuntas penggelapan kip kuliah,cabut uu no 6 tahun 2023 tentang penetapan perpu 22 tahun 2022 uu cipta kerja, menuntut memenuhi kebutuhan buruh,dan beberapa tuntutan isu daerah di ntb seperti isu mengecam hak demokrasi beberapa kampus.***
(RV)
