PortalLombok.com – Mengejutkan Bareskrim Polri temukan sebanyak 191 ribu lebih ponsel memiliki IMEI ilegal, dan terbanyak adalah handphone dengan merk Iphone.
Seperti dieketahui IMEI (International Mobile Equipment Identity) merupakan nomor handphone yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Keminfo) untuk memperoleh sinyal operator dan handphone tersebut bisa digunakan di Indonesia.
Namun kenyataannya kini Bareskrim Polri menemukan lebih dari 191 ribu handphone memiliki IMEI ilegal yang akan segera diblokir dan dinonaktifkan.
Total keseluruhannya handphone yang memiliki IMEI ilegal yakni sebanyak 191.965 unit ponsel yang ditemukan Bareskrim Polri.
191.965 unit ponsel dengan nomor IMEI ilegal akan segera diblokir atau dinonaktifkan.
Dari jumlah ini, hampir sebagian lebih merupakan merk handphone ternama yang kini digemari yakni Iphone dengan total sebanyak 176.000.
Menurut Dirtipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Adi Vivi, ratusan ribu ponsel ini akan dinonaktifkan karena tidak mendaftarkan nomor IMEI sesuai prosedur.
Seperti diketahuisetiap jenis ponsel yang masuk ke Indonesia diwajibkan mendaftarkan nomor IMEI-nya agar bisa mendapat sinyal operator seluler dan bisa digunakan di Tanah Air.
Jika IMEI tidak terdaftar atau terblokir, maka ponsel tersebut tidak akan bisa mendapat sinyal seluler.
Baca juga: Ubah Cara Bermain Twitter, Simak 7 Fitur Baru yang Ditawarkan Elon Musk, Nyari Duit Modal Tweet
Menurut Adi Vivi, proses pendaftaran atau registrasi nomor IMEI ini dilakukan melalui empat cara.
Pertama melalui operator seluler, yang bisa digunakan oleh wisatawan mancanegara yang masuk Indonesia dengan batas waktu maksimal 90 hari.
Kedua, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk tamu negara. Ketiga, melalui Bea Cukai yaitu untuk pembelian handphone dari luar negeri secara handy carry (dibawa).
Keempat, yakni melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
“Di sini adalah rekan-rekan pengusaha, baik itu yang produksi handphone atau import handphone. Di sinilah permasalahan terjadi, di poin keempat,” kata Adi sebagaimana dikutip dari postingan berita dari Instagram @giladiskonn, Selasa 1 Agustus 2023.
Adi juga mengatakan, dalam pengajuan pendaftaran atau registrasi IMEI di Kemenperin diawali dengan permohonan data secara online, kemudian dilakukan verifikasi data.
“Setelah itu diberikan persetujuan kepada Kominfo dan dimasukkan ke dalam mesin CEIR. Nah, tahapan di Kementerian Perindustrian inilah yang tidak dilakukan oleh salah satu tersangka dengan inisial F,” ungkap Adi.
Sebanyak 191.965 ponsel ini didaftarkan antara tanggal 10 sampai 20 Oktober 2022.
“Di sini kami menemukan ada 191.965 handphone ilegal tanpa melalui prosedur verifikasi,” lanjut Adi.***
(PL-01)
Sumber : Instagram.com /@giladiskonn
