PortalLombok.com – Gubernur NTB tanggapi arahan Presiden Jokowi terkait larangan pejabat dan ASN adakan buka puasa bersama selama bulan Ramdhan.
Gubernur NTB ungkap pihaknya tidak akan melarang Pejabat atau ASN selama gelar buka puasa bersama tidak dilakukan dengan berlebihan.
Seperti diketahui arahan Presiden Jokowi terkait buka puasa bersama juga diperuntukkan bagi Pejabat Kepala Daerah Provinsi dan Kabupaten Kota serta Aparatur Sipil Negara.
Namun berbeda pandangan bagi Gubernur NTB larangan tersebut yang bersifat berlebihan dan masih diperbolehkan jika masih dalam tahap sederhana.
Namun saat ini seluruh pejabat daerah NTB telah mendapatkan edaran tersebut bahkan yang tidak sedikit juga pejabat melanjutkan edaran kepada pegawai ASN untuk menghindari gelar buka bersama sesuai arahan Presiden Jokowi.
Doktor Zul sapaan akrab Gubernur NTB ini mengungkapkan bahwa larangan hanya ini sebagai hal yang harus diikuti karena telah di atensi presiden, bahkan mengaitkan dengan kenaikan inflasi,dimana pejabat saat berbuka akan ramai yang datang dan identik dengan kemewahan.
Ia pun menambahkan jika buka bersama tidak di larang, yang di larang adalah kemewahan yang berlebihan yang di tunjukkan pejabat saat berbuka bersama atau biasa di sebut flexing.
Bagi Doktor Zul kepala daerah boleh melakukan buka puasa bersama asalkan seperti buka puasa dengan fakir miskin.
“Jadi sebenarnya bukan kepala daerah di larang berbuka bersama, atau pejabat atau ASN, tapi jangan menunjukkan kemewahan, kalau berbuka dengan fakir miskin itu tidak papa” tuturnya
Menurut Doktor Zul, berbuka puasa dengan fakir miskin dan anak yatim itu di perbolehkan selama tidak melakukan flexing.
Namun dirinya pun menambahkan dan menyatakan jika di larang berbuka bersama lebih baik sahur bersama.
“Ya kalau kita di larang berbuka bersama kita sahur bersama” ucap nya sambil tertawa kecil.
Dirinya pun tak melarang pejabat daerah ataupun ASN untuk mengaploud kegiatan buka bersama ke media sosial asalkan bijak dan tak berlebihan.***
(REI-02)
