PortalLombok.com –Â Harga gula di pasaran belum juga stabil Komisi Dua DPRD NTB ingatkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, ambil peran untuk stabilkan harga.
Seperti diketahui harga gula di pasaran terus alami kenaikan per kilonya, yang dianggap mencekik, dengan harga minimal Rp 17 ribu, bahkan menembus angka Rp 20 ribu per kilonya.
Seperti diketahui kenaikan harga gula di pasaran dimulai sejak masa perayaan maulid Nabi Muhammad, namun hingga kini belum terjadi penurunan.
Hal ini menjadi atensi Komisi Dua DPRD NTB pasalnya kini telah menjadi keluhan masyarakat, dimana harga gula hingga saat ini di tingkat pengecer belum juga stabil.
Anggota Komisi Dua DPRD NTB, H. Abdul Hadi menyebutkan, dalam mengembalikan harga bahan pokok gula dalam kondisi stabil harus ada peran Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk segera turun tangan.
Pemprov Nusa Tenggara Barat, diminta segera menjalankan peran dan fungsi sebagaimana mestinya. Pasalnya, ketika harga bahan pokok tidak terkendali, maka tingkat inflasi di NTB semakin tinggi. Akibatnya, nilai uang menurun dan daya beli masyarakat menjadi lebih rendah.
“Hal ini dapat mengurangi kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan rendah semakin terpuruk,” kata Abdul Hadi saat diwawancara, Rabu 13 Desember 2023 .
Politisi PKS tersebut menegaskan agar pemerintah segera menjaga stabilitas harga dan melindungi konsumen dari dampak inflasi yang mungkin timbul akibat kenaikan harga gula.
Pemerintah juga harus segera mengambil tindakan yang efektif untuk merespons situasi ini.
Baca juga :Â Tingkatkan Kinerja, Sekretariat dan Wartawan Pokja DPRD Jawa Timur Berkunjung ke DPRD NTB
“Segera pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah (Pemda) mengambil langkah-langkah cepat mengatasinya, seperti operasi pasar dan sebagainya,” ungkapnya tegas.***
(RV)
