PortalLombok.com – Gubernur NTB khawatir inflasi di Nusa Tenggara Barat kembali alami kenaikan dan hingga kini belum ditemukan solusinya.
Gubernur NTB masih bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD), masih mencari solusi atas kenaikan inflasi di Nusa Tenggara Barat yang disebabkan oleh melambungnya harga beras.
Berdasarkan data Gubernur NTB menjelaskan jika bulan Maret ini inflasi Nusa Tenggara Barat mengalami peningkatan 0.1 persen jika di bandingkan dengan bulan lalu.
Hal ini akhir nya membuat Pemerintah harus melakukan rapat sebagai upaya pengendalian inflasi di NTB.
Gubernur NTB bersama jajarannya melakukan rapat tertutup terkait inflasi pada hari Senin 27 Maret 2023, dengan agenda pembahasan inflasi bersama OPD di Nusa Tenggara Barat.
Dalam rapat bersama yang dilakukan Gubernur NTB DR. Zulkieflimansyah menyatakan penyebab inflasi NTB saat ini adalah stok beras yang masih kurang, lantaran banyaknya petani beras yang menjual berasnya keluar daerah, sehingga di daerah sendiri alami kenaikan harga beras.
“Inflasi kita penyebabnya beras, ini serba salah karena harga beras di luar daerah tinggi, jadi masyarakat kemarin kan mengeluh harga beras nya rendah, sehingga mereka lebih menjual harga berasnya ke Pulau Jawa,dan akibatnya di sini kekurangan beras, karena hukum ekonomi semakin tinggi permintaan semakin tinggi harga, sehingga harga beras alami kenaikan,” ungkap Gubernur NTB, Dr. Zulkiflimansyah, yang ditemui wartawan usai melakukan rapat inflasi, Senin, 27 Maret 2023.
Kini Gubernur NTB sedang mencari solusi yang tepat agar penanganan permasalahan petani peras dapat teratasi sehingga tidak melakukan penjualan ke luar daerah, dan stok di NTB aman.
“Sedang dicari solusi bagaimana petani disini dapat menikmati harga bagus dengan ketersediaan stok di sini ada, padahal kita lumbung pangan” ucap Gubernur NTB menambahkan.
Kini Gubernur NTB yang akrab di sapa Doktor Zul sekarang dalam tahap mencari solusi agar petani mau menjual padi nya di dalam daerah saja.
“Ini sekarang mesti kita atur bersama Bulog, bagaimana masyarakat disini mau menjual dengan harga yang tidak jauh dari harga di luar daerah,” tambahnya.
Tidak hanya kenaikan harga beras Doktor Zul juga menjelaskan penyebab lain inflasi di Nusa Tenggara Barat adalah mahalnya harga tiket pesawat terutama rute ke Bima-Lombok.
“Yang kedua adalah harga tiket pesawat terutama rute ke bima,kenapa mahal karena permintaannya tinggi, kita himbau frekwensi pesawat bisa lebih banyak sehingga akan lebih kompetitip harganya”
Permasalah ini bahkan baru terurai saat rapat namun belum ada solusi pasti yang dapat di berikan, bahkan gubernur menyatakan akan melaksanakan rapat lanjutan terkait hal ini pada kamis mendatang.***
(REI-02)
