Rabu, Maret 12, 2025
BerandaLainnyaPembangunan Proyek RS Mandalika Molor Tidak Sesuai Target, Pansus Jasa Konstruksi Minta...

Pembangunan Proyek RS Mandalika Molor Tidak Sesuai Target, Pansus Jasa Konstruksi Minta Putus Kontrak

Portallombok – Capain pengerjaaan proyek pembangunan Rumah Sakit Mandalika di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), masih mengecewakan.

Itu menyusul, kendati sudah mengalami molor dari target yakni, akhir Desember 2024 lalu.  Namun hingga 10 Maret 2025, sebagai batas adendum kedua, justru progres fisiknya masih dibawah 64 persen.

Wakil Ketua DPRD NTB Lalu Wirajaya yang memimpin kunjungan lapangan Pansus Jasa Kontruksi ke RS Mandalika di Loteng, juga tak bisa menyembunyikan kekecewaanya atas capaian fisik proyek senilai Rp 11 miliar lebih tersebut.

Sebab, di lantai satu yang harusnya ada bangunan untuk lift namun hal tersebut tidak terlihat.

“Yang ada itu, tadi saya cek di lantai satu, ada ruangan kosong tapi enggak ada liftnya. Ini sangat disayangkan, sehingga kesannya seperti enggak ada aktivitas pengerjaan,” ujar Wirajaya, Senin Petang (10/3) kemarin.

Politisi Gerindra ini mengaku khawatir jika denda pada pelaksana atau rekanan yang mencapai Rp 11 juta atas kelalaianya tidak melaksanakan proyek sesuai kontrak yang sudah disepakati akan berdampak dan berpengaruh pada kualitas pekerjaanya.

“Ini pekerjaanya sudah terlambat, kontraktornya kena penalti yang kita khawatir mereka kerja asal-asalan tanpa menjaga kualitasnya,” tegas Wirajaya.

Sementara itu, Ketua Pansus Jasa Kontruksi ke RS Mandalika, Hamdan Kasim mengatakan bahwa kedatangannya dalam rangka pengayaan untuk mendalami agar kejadian proyek kelewat tahun tidak akan terulang lagi.

“Saya sudah 2 kali datang kesini. Tapi progresnya enggak ada perbaikan apapun hingga kini. Molornya proyek ini, adalah masalah serius, dan tugas kami adakah mengawal proyek strategis di daerah. Salah satunya, RS Mandalika,” ujar Hamdan.

Ketua Komisi IV DPRD NTB ini, mengaku selain RS Mandalika, ada sejumlah proyek milik Pemprov yang molor yakni, renovasi Islamic Center, revitalisasi Kantor Gubernur NTB, renovasi musala Kejati NTB, Masjid At-Taqwa dan NTB Mall.

Umumnya,  proyek tersebut harus selesai Desember 2024. Namun proyek tersrbut molor meski telah di adendum 50 hari. Namun progresnya baru sekitar 64 persen.

“Karena banyak proyek strategis molor. Ini perlu jadi catatan bahwa jika sampai 15 Maret tidak selesai maka, baiknya diputus kontrak. Dan sisanya dilakukan tender ulang,” tegas Hamdan.

Senada Hamdan., Direktur RS Mandalika dr Oxy Tjahjo Wahjuni mengaku bahwa molornya pembangunan RS Mandalika ini membuat target kesiapan tempat tidur 100 persen pada tahun 2025, sangat merugikan pihaknya.

Sebab, rencana lain sesuai perencanaan agar bisa menutupi biaya operasional RS, mulai pembayaran listrik, honor dokter spesial sangat sulit diwujudkan.

“Molornya proyek ini, memicu komitmen kami dengan BPJS terganggu. Ini karena target 2025 untuk pengisian tempat tidur dengan BPJS, tidak bisa dilakukan,” tegas dr Oxy.

Ia berharap molornya pembangunan RS ini, ada jalan terbaik yang tidak merugikan pihaknya.

“Tolong PPK agar melakukan koordinasi dengan tim teknis, ini agar kekurangan volume pekerjaan bisa dituntaskan sesuai targetnya,” kata dr Oxy.****

Vr.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments