Rabu, Maret 12, 2025
BerandaInternasionalImbas Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, 213 Jamaah Haji Indonesia Wafat...

Imbas Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, 213 Jamaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci

PortalLombok.com – Cuaca panas ekstrem yang melanda Arab Saudi selama pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 menyebabkan sekitar ratusan Jamaah Haji Indonesia wafat di tanah suci.

Hal ini berdasarkan informasi dari Siskohat (Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu-red) per hari ini 21 Juni 2024, dengan akumulasi jumlah Jamaah Haji Indonesia wafat sebanyak 213 jamaah.

Berdasarkan data Siskohat  sebagian besar jamaah yang wafat dilaporkan termasuk dalam kategori risiko tinggi (risti), namun 22 jamaah haji di antaranya termasuk dalam non-risti.

Lokasi wafat para jamaah tersebut tersebar di Makkah, Madinah, Arafah, Mina, dan Jeddah. Berdasarkan data Siskohat, jamaah meninggal yang tertua adalah Solehuddin Mawi (94) dari kloter SUB 38.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, Lilik Marhaendro Susilo, menyatakan bahwa kualitas kesehatan jamaah haji mulai menurun lantaran cuaca panas ekstrem yang melanda Tanah Suci.

Baca juga : Masuk Musim Haji, DPRD NTB Ingatkan Pelayanan Maksimal Bagi Calon Jamaah Haji

“Kelelahan saat perjalanan dari Makkah ke Arafah dalam cuaca panas, turun dari bus ke tenda dengan suhu panas, dan kondisi kurang prima memperburuk kondisi kesehatan jamaah,” ujar Lilik, dikutip laman Kementerian Kesehatan Kemkes.go.id pada Jumat 21 Juni 2024.

Jamaah haji juga diimbau untuk menjaga imunitas tubuh dengan mencukupi kebutuhan cairan harian minimal 200 ml per jam, termasuk bagi mereka yang menderita batuk pilek. Air putih dapat dicampur dengan oralit untuk membantu rehidrasi tubuh.

“Jangan lupa minum air putih 200 ml per jam. Bisa ditambahkan oralit. Makan makanan bergizi yang disediakan panitia dan cukup istirahat 6-8 jam per hari,” kata Lilik.

“Dianjurkan pakai masker dan minum vitamin, ya. Bagi yang memiliki penyakit komorbid, minum obat teratur. Bila ada keluhan, hubungi dokter kloter atau ke pos satelit,” imbuh dia.

Ia juga menjelaskan, kebutuhan obat-obatan, seperti obat flu yang sangat dibutuhkan jamaah haji, masih tersedia di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

“Obat-obatan masih cukup, termasuk obat flu. Kami monitor jumlah ketersediaan masing-masing jenis obat,” tutur Lilik.

Puncak haji telah usai, ditandai dengan berakhirnya fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) di Makkah.

Dalam beberapa hari ke depan, petugas akan menyambut kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang kedua di Madinah untuk melakukan ibadah dan ziarah di Kota Nabi.

Selain itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Madinah juga akan menerima kedatangan 49 kloter jemaah haji gelombang pertama untuk transit di Kota Madinah sebelum dipulangkan ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Jemaah haji Indonesia gelombang pertama juga akan dipulangkan ke Tanah Air secara bertahap dari Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA) Jeddah.

Baca juga : 13 Kloter Calon Jamaah Haji NTB 2024 Siap diberangkatkan, 50 Persen Adalah Lansia

Pasca jalani puncak haji di Armuzna, jemaah haji gelombang kedua tetap diimbau untuk menjaga kesehatannya saat berada di Madinah.***

(PL-01)

Sumber : Kemenag.go.id/kemkes.go.id

 

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments