Rabu, April 30, 2025
BerandaLombokDistructive Fishing Mulai Bahayakan Biota Laut NTB, PJ Gubernur Carikan Solusi Bersama

Distructive Fishing Mulai Bahayakan Biota Laut NTB, PJ Gubernur Carikan Solusi Bersama

PortalLombok – PJ Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Ariadi terima audiensi Forum Koordinasi Pengawasan dan Penanggulangan Penangkapan Ikan, bahas masalah distructive fishing yang mulai merabak dan mengancam biota laut di NTB.

Distructive Fishing adalah salah satu metode penangkapan ikan dengan cara merusak biota laut, dan kini semakin meningkat, shingga mengancam maritim laut di Nusa Tenggara Barat.

Tingginya disctructive fishing atau penangkapan ikan dengan cara merusak biota laut menjadi atensi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam menjaga kelestarian maritim NTB.

Penjabat Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi,  menerima audiensi anggota Forum Koordinasi Pengawasan dan Penanggulangan Penangkapan Ikan yang merusak sumber daya perikanan di Provinsi NTB, yang berlangsung di Ruang Tamu Gubernur NTB, Rabu 31 Januari 2024.

Baca juga : Pj Gubernur NTB Serahkan APBD TA 2024 dalam Sidang Paripurna, Fokus Pada Pengendalian Inflasi, Kemiskinan, Hingga Pemilu

Pj. Gubernur NTB HL. Gita Ariadi ingin menjaga kemaritiman dan kondisi perairan di NTB agar dapat menjadi daya tarik para wisatawan.

Pj. Gubernur NTB menegaskan permasalah tersebut harus di carikan solusi yang tepat dan mencari success story dari berbagai daerah lain untuk menjadi referensi dalam menangani kasus desctructive fishing.

“Laut harus kita lestarikan, karena ini tugas bersama, multi stakeholder dan multi pihak untuk ikut turun menyelesaikan bersama, kita cari solusinya bersama untuk masyarakat,” ungkapnya, dikutip dari Webside resmi ntb prof.co.id,lamis 1 ferbruari 2024.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Muslim, S.TM, M.Si yang turut hadir mengatakan, bahwa Provinsi NTB terus berupaya untuk mampu meminimalisir terjadinya kasus Destructive Fishing yaitu mengadakan rapat koordinasi dengan mengundang seluruh masyarakat terkait, jauhkan dari tindakan destruktif, melakukan upaya preservasi dan upayaa yang terkait dengan pengayaan ekologi laut.

“Alasan masyarakat melakukan tindakan seperti itu adalah dikarenakan ingin menangkap ikan dengan cepat, tanpa memikirkan kondisi kemampuan alam dalam melakukan recovery diri itu cukup lama,” ungkapnya.

Baca juga : IPM Rendah, Komisi V DPRD NTB Dorong Pj Gubernur Evaluasi Program Aspek Pendidikan

beragam solusi akan mulai di pertimbangkan, seperti kegiatan alternatif yang secara ekonomis dalam jangka pendek yang dapat memenuhi kebutuhan emereka.

“Bagaimana anak – anak milenial yang sifatnya memiliki peran terhadap perbaikan lingkungan, kita ajak mereka untuk membaca peluang bisnis dengan membangun resto apung dan lain sebagainya,” harapnya.***

(RV46)

Sumber: ntbprov.go.id

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments