PortalLombok.com – Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Distanbun NTB), menyiapkan sebanyak 1000 lebih penyuluh pertanian yang tersebar di dua pulau di NTB yaitu Lombok dan Sumbawa.
Para penyuluh pertanian ini bertugas langsung di lapangan bertemu para petani dan membantu petani dalam menyelesaikan masalah pertanian yang petani hadapi.
Produksi Pertanian yang kerap alami penurunan saat musim kemarau, serta masalah lainnya, menjadi kendala petani saat melakukan produksi hasil pertanian, sehingga diperlukan solusi untuk menjaga hasil produksi agar tetap stabil.
Banyak masalah yang dihadapi petani menjadi alasan Distanbun NTB menyiapkan 1000 lebih penyuluh pertanian yang akan mendampingi petani dalam produksi hasil tani agar tidak alami penurunan stok pangan di tengah semakin tingginya permintaan.
baca juga : Lahan Pertanian NTB Menyempit! Distanbun NTB Atur Strategi Tingkatkan Produktivitas
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun NTB) saat diwawancarai perihal masalah-masalah pertanian yang menghambat produksi di NTB.
“Penyuluh pertanian ini kita tugaskan sebagai garda terdepan dalam menyelesaian persoalan petani. Bukan hanya membimbing petani dalam bertani, namun mencarikan solusi supaya hasil produksi pertanian sesuai harapan petani,” ungkap Kepala Distanbu NTB, H Fatul Gani, Rabu 22 Juni 2022.
Aduan para petani juga akan di tampung oleh para penyuluh petani guna membantunya mencari solusi terbaik.
“Sebelum masuk aduan dari petani, penyuluh harus mampu sampaikan informasi terkait apa saja yang akan jadi kendala sebelum dan sesudah bertanam. Misal kaitan cuaca, jika tidak mampu menyampaikan kondisi cuaca, maka kita gandeng petugas BMKG untuk turun menjelaskan kepada petani,” katanya.
Kini jumlah penyuluh di NTB, dari kalangan ASN 987 orang, ditambah non PNS, kedepan petani tidak akan mengalami kendala dalam tertanam, dan kedepannya nasib penyuluh non PNS juga akan diupayakan oleh Dinas Pertanian untuk lolos jalur PPPK.
“Bentuk penghargaan kepada penyuluh non PNS, Dinas akan prioritaskan masuk pegawai negeri PPPK,” janji Fathul gani.
“Kedepan, petani cukup sampaikan persoalan yang mereka alami di lapangan, tinggal penyuluh turun melakukan pendampingan dan mencarikan solusi,” tambahnya.***
(RV)
