Jumat, Desember 27, 2024
BerandaHiburanWajib Tahu Sebelum Nonton! 5 Fakta Menarik Tentang Band Coldplay, Yang Diisukan...

Wajib Tahu Sebelum Nonton! 5 Fakta Menarik Tentang Band Coldplay, Yang Diisukan Akan Konser Di Indonesia

PortalLombok.com – Berikut 5 fakta menarik tentang band Coldplay yang dikabarkan akan konser di Indonesia pada tanggal 15 November mendatang.

Band legendaris asal Inggris Coldplay dikabarkan akan menggelar konser tur ASIA termasuk Indonesia, yang dikabarkan akan digelar pada tanggal 15 November 2023, Gelora Bung Karno Jakarta.

Isu ini sontak menimbulkan harapan penonton untuk dapat melihat konser band legendari asal Inggris ini yang akan pertama kali di Indonesia.

Bahkan nama band Coldplay kini menjadi topik pembicaraan di media sosial usai tanggal kedatangannya beredar di media sosial meskipun belum ada kejelasan dari promotor.

Seperti diketahui Coldplay adalah grup musik rock yang dibentuk di London, Britania Raya, pada tahun 1996. Grup musik ini terdiri dari Chris Martin sebagai vokalis utama, Jonny Buckland sebagai gitaris utama, Guy Berryman sebagai bassis, dan Will Champion sebagai drummer.

Sejak kemunculannya di tahun 2000 dengan lagu Dont Panic, grup legendari asal Inggris ini langsung membius penontonnya, dan hingga saat ini Coldplay masih menjadi salah satu band favorit di dunia.

Lagu-lagunya masih mampu membius para pendengarnya, diseluruh penjuru dunia, tidak heran isu kedatangannya ke Indonesia membuat heboh seluruh warga Indonesia.

Baca juga : Isu Konser Coldplay Di Indonesia Kembali Berhembus, Dikabarkan Tanggal 15 November Mendatang, Benarkah?

Artikel ini akan melihatkan fakta menarik tentang band legendaris Coldplay yang diisukan akan konser di Indonesia pada tanggal 15 November 2023 mendatang, untuk perlu kamu ketehui sebelum menonton konsernya, dilansir dari berbagai sumber, Kamis 4 Mei 2023.

Pertama, sejarah pemebrian nama Coldplay

Apalah arti sebuah nama, sepertinya slogan ini cocok disematkan dalam band Coldplay, legendaris dari Inggris.

Pemberian nama Coldplay dilatarbelakangi tidak memiliki arti yang berarti, hanya asal diberikan, bahkan berdasarkan berbagai sumber menyebutkan nama ini sebelumnya telah digunakan oleh band lain.

Nama Coldplay diketahui telah dimiliki band lainnya hanya saja, Chris Martin dan kawan-kawan meminjam nama ini karena dirasa nama band mereka terasa aneh.

Namun seiring berjalannya waktu band Coldplay sebelumnya tak mampu memngeluarkan syair-syair lagu yang mampu membius pendengarnya.

Dan hingga kini Coldplay terkenal sebagai salah satu band legendaris yang dinaungi Chris Martin dan kawan-kawannya.

Kedua, gaya musik Coldplay

Gaya rock alternatif Coldplay telah dibandingkan dengan Radiohead dan Oasis.Chris Martin pernah memprokalamasikan musik band ini sebagai “limestone rock” dibandingkan dengan “hard rock”.

Dalam Music Of The Spheres, gaya grup ini bergerak ke arah musik luar angkasa, dan bereksperimen ke berbagai genre dengan suasana luar angkasa seperti space rock, ambient, dan synth-pop.

Perpaduan dan ciri khas gaya musik Coldplay hingga saat ini menjadi ciri khas yang mampu membius pendengarnya.

Ketiga, personil Coldplay bukan mahasiswa Fakultas Musik

Fakta unik kedua lainnya tentang Coldplay adalah seluruh personelnya bukan berasal dari mahasiswa Fakultas musik, atau yang memiliki ilmu musik khusus.

Dilansir dari berbagai sumber seluruh personel dari Coldplay berasal dari fakultas yang sama, yakni University College London, yang ternyata merupakan salah satu fakultas paling bergengsi di negara Inggris.

Namun pada kenyataannya Chris Martin serta personel lainnya tidak mendalami jurusan musik sedikitpun.

Chris Martin, menempuh studi di jurusan sastra Yunani, Jonny Buckland di jurusan astronomi dan matematika, Guy Berryman di jurusan arsitektur, sedangkan Will di jurusan komputer.

Fakta unik ini ternyata tidak banyak yang mengetahui pasalnya, banyak yang beranggapan seluruh personel Coldplay berasal dari Fakultas Musik.

Keempat, riwayat sejarah Coldplay

Coldplay menjadi terkenal dengan dirilisnya singel “Dont panic” pada tahun 2000 dan dilanjuti oleh album debut mereka yang dirilis pada tahun yang sama, Parachutes, yang masuk ke nominasi Mercury Prize.

Album ke-2 mereka, A Rush of Blood to the Head pada tahun 2002, memenangi beberapa penghargaan, termasuk Album of the Year dari NME.

Sementara, singel Clocks dari album ini memenangi penghargaan Record of the Year di Grammy Award ke-46. Album selanjutnya, X&Y menjadi album terlaris di dunia pada tahun 2005.

Album ke-4 Coldplay, Viva la Vida or Death and All His Friends pada tahun 2008, diproduksi oleh Brian Eno dan mendapat tanggapn positif, memenangi beberapa nominasi Grammy Award dan menang pada Grammy Award ke-51.

Pada tahun 2011, Coldplay merilis album ke-5 dengan nama Mylo Xyloto, yang mendapat tanggapan positif yang beragam, memuncaki tangga album di 34 negara, dan merupakan album rock terlaris di Britania Raya tahun 2011.

Pada Maret 2014, Coldplay mengumumkan album ke-6 mereka yang berjudul Ghost Stories dirilis pada 19 Mei 2014. Kemudian pada tahun selanjutnya, Coldplay kembali merilis album “A Head Full of Dreams” pada 4 Desember 2015.

Empat tahun kemudian, tepatnya pada 22 November 2019, Coldplay merilis album berjudul “Everyday Life”. 2 tahun berselang setelah melakukan rekaman saat lockdown dikarenakan Pandemi Covid-19, Coldplay kembali merilis album baru mereka yaitu “Music Of The Spheres”.

Kelima, fakta tentang lagu Yellow

Lagu Coldplay yang berjudul Yellow, merupakan lagu terlaris yang dibuat, bahkan lagu ini dapat dikatakan sebagai lagu sejuta umat.

Sebagaimana diketahui nama Coldplay meroket usai meluncurkan single lagu berjudul Yellow. Ternyata, single lagu tersebut menjadi lagu hits paling memorable di seluruh dunia.

Bahkan lagunya diputar 2-5 kali di radio pada setiap harinya. Bahkan kalangan penggemar pun sulit untuk move on dari lagu yang berjudul Yellow itu.
Namun ada fakta unik dibalik lagu Yellow yang ditulis Chris Martin tersebut, yang sering disebut dengan lagu sejuta umat ini ternyata terinspirasi dari sebuah buku.

Bukan novel atau majalah, tapi justru dari buku telepon. Kalau kalian tahu Yellow Pages, itulah yang dipakai Chris Martin untuk menginspirasi judul track yang satu ini.

baca juga : Rumor Coldplay Konser Di GBK Jakarta Hebohkan Dunia Maya, Begini Reaksi Netizen, Harap Tidak Sekedar Rumor

Ketika Chris Martin sedang menulis lagu, dia melihat sebuah buku tebal berwarna kuning yang mencolok. Ketika memperhatikan hal-hal seperti inilah judul track Yellow terasa cocok dengan lirik buatan vokalis band legendaris tersebut.***

(PL-01)

Sumber: Berbagai sumber

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments