PortalLombok.com – Badan Pengawas Pemilu Nusa Tenggara Barat (Bawaslu NTB) adakan konsolidasi dengan media di NTB di Mataram, Sabtu, 23 Maret 2024 guna cegah hoax menjelang pemililihan umum Pemilihan Kepala Daerah (pemilu Pilkada tahun 2024).
Bawaslu NTB berkoordinasi dengan Bawaslu RI dalam melakukan konsolidasi dengan media dalam rangka menangkal hoax menjelang pemilu Pilkada tahun 2024.
Konsolidasi ini dihadiri sesikitnya 70 media yang terdiri dari media massa baik cetak, online, dan elektronik, dengan tujuan bersama mencegah berita hoax menjelang pemilu Pilkada tahun 2024.
Seperti diketahui Nusa Tenggara Barat akan segera menggelar pemilu Pilkada tahun 2024 pada bulan September 2024 mendatang dimana peran media akan sangat penting dalam menyajikan berita yang akurat,dan real dengan jauh dari berita hoax.
Baca juga : Terbilang Sukses, DPRD NTB Apresiasi Kinerja Penyelenggara Pemilu Tahun 2024
Media sebagai pemberi informasi pertama kepada publik diharapkan dapat membantu menghadirkan berita real dan membantu mengurangi berita hoax jelang pemilu Pilkada tahun 2024 yang dapat menggiring opini publik.
“Berdasarkan data kemenkominfo, peningkatan hoax terjadi menjelang pemilu 2024, sebanyak 10 kali lipat di banding tahun sebelumnya. Sebanyak 101 isu hoax mengenai pemilu pada januari jingga oktober 2023 sedangkan di tahun sebelumnya hanya di temukan 10 berita hoax”, jelas Fahrul selaku pemateri perwakilan Forum Wartawan Parlemen, Sabtu 23 Maret 2024.
Untuk itu pentingnya peran pers dalam mensukseskan pemilu yang bebas dari hoax, Achmad Satryo selaku ketua Koalisi Pemilu dan Demokrasi (KPPD) menjelaskan pers sebagai salah satu faktor kesussesan pemilu.
“Peran pers dan media dalam menaukseskan pemilu,dapat melalui tidak menyebarkan berita hoax,lebih mengedukasi masyarakat bahkan memberikan pengawasan atas keberlangsungan pemilu di daerah masing-masing”, tambah Achmad Satryo.
Diperlukan tehnik penulisan berita pemilu yang berimbang, mendidik, serta terbuka untuk ikut mensukseskan pemilu Pilkada tahun 2024 mendatang, agar terhindar hari berita hoax yang menyesatkan.
Baca juga : Kerja Hingga Pagi, KPU RI Rilis 35 Orang Meninggal Dunia Usai Jalankan Tugas di TPS Pemilu
Selain itu dalam sesi tanya jawab juga ditekankan pentingnya literasi masyarakat dimana literasi saat ini di masyarakat masih sangat kurang,
“Banyak masyarakat yang hanya membaca judul berita di sosial media,dan rendahnya literasi di masyarakat memang menjadi masalah” ucap Achmad Satryo menambahkan.
Konsolidasi yang di gelar oleh Bawaslu NTB bersama Bawaslu RI serta seluruh media massa di Nusa Tenggara Barat ini diharapkan dapat menciptakan pemilu Pilkada tahun 2024 yg sukses pada september mendatang.***
(RV46)