PortalLombok – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (DPRD NTB) tanggapi pro kontra terkait wisuda tingkat TK, SD, SMP, dan SMA, yang kini menimbulkan pro dan kontra.
Akhir-akhir ini perayaan kelulusan wisuda tingkat mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA dibicarakan di media sosial, karena dianggap bukan tradisi, dan harus dihapuskan.
Bahkan pro kontra wisuda tingkat TK, SD, SMP dan SMA membuat instagram Mendikbud Ristek RI Nadiem Makarim diserbu netizen tuntut penghapusan.
Seperti diketahui sebelum-sebelumnya perayaan kelulusan dengan wisuda hanya dilakukan bagi lulusan Perguruan Tinggi, namun kini wisuda kelulusan mulai dilaksanakan dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA.
Pro kontra wisuda dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA muncul karena dianggap sebagai bentyk pemborosan dan tidak semua wali murid mampu untuk ikut melaksanakan upacara kelulusan tersebut.
Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda ikut bersuar terkait pro kontra upacara kelulusan wisuda yang diselenggarakan mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA.
Seperti halnya kebanyakan netizen Isvie tidak setuju dengan adanya perayaan kelulusan dengan wisuda mulai dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA yang dirasa hanyalah sebagai bentuk pemborosan.
‘Harusnya wisuda perguruan tinggi, untuk SD, SMP, SMA itu ngapain, saya tidak setuju, itu hanya pemborosan pembiayaan,” ungkap Isvie didepan wartawan, Selasa 20 Juni 2023.
Tidak hanya sebagai pemborosan Isvie juga menyebutkan bahwa gelaran wisuda dari tingkat TK hingga SMA, hanya akan menjadi beban orang tua, sehingga setuju untuk dihapuskan.
“Hanya jadi beban orang tua,” tambah Isvie.
Seperti diketahui banyak yang meminta agar kegiatan ini segera dihapuskan dan menuntut Nadiem Makarim mengeluarkan Srat Edaran pelarangan kegiatan wisuda mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA.***
(RV)