PortalLombok.com – Kepala Sekolah (Kpesek) SMP Negeri 2 Pringsurat, yang merupakan sekolah yang dibakar siswanya sebut sang anak kerap cari perhatian (caper).
Beberapa hari ini ramai diberitakan terkait anak SMP yang nekad bakar sekolahnya sendiri di Temanggung, Jawa Tengah karena merasa diremehkan oleh gurunya, dan dibully oleh teman-temannya.
Lantaran sakit hati siswa SMP Negeri 2 Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, bakar tiga ruangan di sekolahnya dengan cairan hasil racikannya sendiri.
Seperti diketahui berdasarkan berita yang beredar, pelaku inisial R usia 14 tahun nekad bakar sekolahnya, karena sebelumnya sakit hati lantaran tugas dan karyanya tidak dipresiasi sang guru, bahkan mendapatakan perundungan (ejekan) dari teman-temannya.
Aksi R terekam oleh CCTV sekolah yang melemparkan cairan dengan bahan khusus ke ruang prakarya SMP Negeri 2 Prinsurat, yang menyebabkan tiga ruangan lainnya ikut rusak.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, sebut bahwa keseharian inisial R pelaku pembakaran sering mencari perhatian temannya dan bukanlah termasuk anak yang nakal.
Baca juga : Sedih! Sakit Hati Karena Sering Dibully Guru dan Temannya, Siswa SMP di Temanggung Nekad Bakar Sekolahnya
“Pokoknya anaknya suka caper, dia suka minta perhatian lebih, tidak nakal anaknya,” ungkap Bejo Pranoto saat diwawancara, dikutip dari postingan video instagram @folkshit, Minggu 2 Juli 2023.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pringsurat juga menyebutkan jika R melakukan aksinya pukul 2 malam, yang kemudian dirinya dikabarkan jika api menyala dekat bak sampah telah menyabar ke ruang kelas 9B dan 9C.
Aksi bullyan di sekolah kerap terjadi , bahkan hal ini kerap menjadi hal yang diperhatikan oleh masyarakat, karena menimbulkan dampak psikis pada siswa, mulai dari mental hingga menimbulkan trauma, bahkan dari aksi bully dapat menimbulkan tindakan bunuh diri.
Video inipun langsung mendapatkan reaksi dari netizen yang justru menyetujui aksi siswa inisial R yang nekad membakar sekolahnya karena dendam dan sakit hati akibat pembuulyan dan perundungan di sekolah.
Sejumlah netizen menyebutkan bhawa pelaku bully bukanlah hal yang sepele, hanya sekedar cari perhatian.
“Oh pantes, dibakar sekolahnya, gurunya saja model begini omongannya,” tulis pemilik akun instagram @srisutomo_.
“Say no to bully, jangan menutup-nutupi korban bullying dengan mengatasnamakan caper,” tulis pemilik akun instagram @f_rj23.
“Semakin yakin kalau ini murid emang di bully sekolah nya, kata caper itu sifatnya framming dan sama sekali gag boleh, dan sangat tidak baik berkata seperti itu terhadap murid,” tulis pemilik akun instagram @rifframdani.
“Caper? What bapak? anadai bapak tau kelakuan murid jika di sekolah, banyak murid yang pindah sekolah karena di bully, ada yang nangis karena di bully, andai bapak tau perasaan anak murid jika di bully,” tulis pemilik akun isntagram @marimaslecy.
“Ga kaget sih, untung cuma dua kelas bukan satu sekolah,” tulis pemilik akun instagram @n.h.ikhwan.
“Sebenarnya yang dibakar siswa itu adalah paradigma yang menganggap bully adalah hal sepele yang korbannya jika berteriak disebut caper atau baper, karena bingung harus menejlaskan bagaimana, sepertinya api lebih pandai menjelakan juga menjabarkan tentang rasa panas dan hancur hatinya para korban bullying,” ketik pemilik akun instagram @z.rizky09.***
(PL-01)
Sumber: Instagram.com/@folkshit