PortalLombok.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) umumkan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN) dipastikan akan cair sambut lebaran.
THR dan gaji ke-13 diberikan Kemenkeu kepada ASN sebagai momentum pemulihan ekonomi pasca pandemi dan sekaligus momentum bertepatan dengan bulan Ramadhan dan menyambut hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
THR dan gaji ke-13 telah diatur dalam PP No.15/2023 tentang pemberian THR dan gaji ke-13 bagi karyawan, aparatur negara, TNI/Polri dan Pensiuanan.
Pemberian THR dan gaji ke-13 ASN disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani via akun instagram resminya @smindrawati pada Kamis 30 Maret 2023.
Baca juga : Catat! Cuti Bersama Maju, Menhub Minta THR Karyawan Dibayar Lebih Cepat Paling Lambat Tanggal 18 April 2023
Dalam pengumumna tersebut Sri Mulyani menyebutkan bahwa pencairan THR bagi ASN akan dimulai dari H-10 lebaran Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, dan gaji ke-13 akan cair pada bulan Juni 2023 mendatang.
“Pencairan THR direncanakan dimulai H-10 Idul Fitri, sementara gaji ke-13 akan dilaksanakan mulai Juni 2023,” tulis Sri Mulyani di laman instagramnya, dikutip dari instagram @smindrawati, Kamis 30 Maret 2023.
“Pemberian THR dan gaji ke-13 ini diharapkan dapat terus menjaga momentum pemulihan ekonomi melalui tambahan daya beli masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian,” tambah Sri Mulyani.
Dalam postingannya Sri Mulyani juga menuliskan jumlah gaji yang akan diberikan kepada seluruh ASN dengan merincikan besarn biaya yang akan diterima.
“Gaji/pensiun pokok + tunjangan yang melekat pada gaji/pensiun pokok (tunjangan keluarga, tunjangan pangan, tunjangan jabatan struktural/fungsional/umum) + 50% tunjangan kinerja per bulan / paling banyak 50% tambahan penghasilan (untuk Pemda)/ 50% tunjangan profesi guru serta 50% tunjangan profesi dosen (bagi guru dan dosen yang tidak mendapatkan tunjangan kinerja/tambahan penghasilan),” jelas Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menjelaskan alasan tunjangan kinerja dalam komponen THR dan gaji ke-13 hanya diberikan 50 persen yang dikarenakan kondisi saa ini mash dalam pemulihan pasca pandemi Covid-19.
“Tunjangan kinerja dalam komponen THR dan Gaji ke-13 hanya akan diberikan 50% karena disesuaikan dengan tantangan dan kondisi saat ini di mana Indonesia masih menghadapi tantangan global yang sangat tidak pasti terutama dalam bentuk perlambatan ekonomi global, kondisi geopolitik yang mempengaruhi kondisi ekonomi, dan tren kebijakan moneter untuk menangani inflasi yang cenderung tetap,” tulis Sri Mulyani.
Tidak hanya THR tahun ini, pemerintah juga memberikan tambahan pemenuhan kebutuhan gizi untuk kelompok masyarakat miskin dan rentan berupa bantuan beras kepada 21,3 juta KPM, serta bantuan paket protein ayam dan telur kepada 1,4 juta KPM dengan balita stunting dengan total senilai Rp8,2 T.
Baca juga : Jangan Lewatkan City Tour Di Pulau Lombok! 5 Destinasi Wisata Terbaik Di Kota Mataram, Ada Pantai Juga
“Pemberian bantuan tambahan ini akan menjadi pelengkap dari program perlinsos yang telah dialokasikan sebesar Rp476 triliun pada APBN 2023,” tulis Sri Mulyani.
Bantuan ini sebagai strategi kebijakan ini untuk terus menjaga momentum pemulihan serta melindungi masyarakat Indonesia dari tekanan ketidakpastian global.***
(PL-01)
Sumber: Instagram.com/@smindrawati
